--tentang senyuman si gadis
Pagi betul saya ke kampus. berjalan melewati gang sempit. Di kejauhan nampak Merapi terlihat di ujung atap Joglo Graha Sabha Pramana, muncul sedikit diliputi kabut. menyepi di keheningannya.
Lama tak masuk dalam kolase besar ini, tak banyak yang berubah selain gedung-gedung dan pohon sawo kecik dan cemara. Yang baru hanyalah gedung fakultas ekonomi berlantai 8 dan perpustakaan digital bercat putih bersih, salah satu perpustakaan yang disebut terlengkap setelah UI.
Daun-daun yang jatuh berguguran pun belum juga tersapu penjaga kebersihan kampus dan sisa-sisa hujan semalam masih setia hinggap di rerumputan. mereka seakan menjadi teman berjalan yang mengasikkan pagi ini. saya larut dalam harmoni mereka. kemudian melanjutkan sisa perjalanan dari perenungan sisa hujan, daun, dan rerumputan di gerbang tadi.
Sampai juga di perpus, menyimpan tas di loker dan mengambil persiapan menulis tesis [yang sempat terbengkalai]. laptop, charge, headshet, buku dan jurnal sudah dipersiapkan. kemudian duduk disamping gadis ayu, ia sibuk dengan dirinya menatap layar laptopnya yang memainkan jari lentiknya di titian keyboard. Memang, di perpustakaan yang terkhusus hanya tesis dan disertasi ini saling mengenal itu sulit, orang-orang sibuk dengan aktifitas untuk menulis. itu saja.
lalu mendengarkan GIGI-Angan melalui headset, intro gitar, suara bas, ritmik simbal dan:
Waktu silih berganti begitupun kisahku manisTersenyum simpul hati saat menatap dirimuBersandarkan kelabu, bersimpulkan senyuman termaknaGelak tawa ceria jelas semakin kehadiranmuSenyumlah Dan si manispun tertawaHadirkan Rasa tuk berbagi cintaSenyumlah Dan simanispun tertawaHadirkan Rasa rindu dihatiKu terlena terpana paras cantik smakin menggodaLangkahi dan pahami akan kehadiran dirimu?Kucoba tuk melangkah, Menyusuri angan dirimu manisDan kini terbukalah semua rahasia pada dirimuBeri kisah mu dulu bangkitkan rasa iniDan katakan padanya dunia indah tercipta
Lalu membuka helai demi helai karya ilmiah dan buku, rasanya lagu ini seperti membawa pada pagi tadi dengan daun, sisa hujan, dan rerumputan. dan gadis itu tersenyum padaku, manis betul senyumnya. saya menimpali dengan senyum, setelah itu fokus menatap layar laptop.
si gadis itu membuat saya dejavu, seakan-akan membawa pada sebuah pertemuan yang entah dimana.
Tahun-tahun sebelumnya memang ada senyuman yang hampir sama dengan dia, saat saya bersama mahasiswa di kelas, waktu itu saya jadi asisten dosen. dan biasanya di kelas ada mahasiswi yang pendiam tapi pesonanya tak permanai dan saya kira gadis di perpustakaan itu adalah dia mahasiswa yang sekelas waktu itu. tapi tak mungkin. saya hanya berhayal.
Untuk saat-saat pertemuan di perpustakan itu. hanya satu lagu yang terplih dari playlist, hanya GIGI-ANGAN, itu saja hingga akhir ia meninggalkan ruang perpus. dan perlahan-lahan tubuhnya, kemudian bayangnya menghilang dibalik pintu...
Binggo, rangkaian kata sudah masuk di BAB 3. alhamdulillah, sampe juga, perlaha-lahan lagu di winamp pun mengecilkan suara, laptop dilipat. buku, jurnal dan tesis karya orang lain dikemas.
Sebuah awal untuk semangat baru yang bagus hari ini. lalu beranjak meninggalkan ruang dingin itu.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung di halaman saya.