Friday, August 29, 2014

Merdeka tanpa Bendera

Ada hal yang kurang mengenakkan saya dalam peringatan kemerdekaan Agustus-an  kemarin. saya merayakan kemerdekaan tanpa bendera merah putih. tentu, sebagai penghormatan,setiap warga Indonesia dari sabang sampai merauke mengibarkan bendera tetapi saya dalam kesempatan kali ini tidak memasang dan mengibarkannya, tidak ada umbul-umbul yang sekedar ingatan yang dirawat berpuluh-puluh tahun.

Ada alasan kali ini tidak memasang bendera, beberapa minggu lalu baru saja pindah dan tak sempat membawa bendera lama. akhirnya mencoba cara lain mengunjungi toko atau penjahit yang menjual bendera dan umbul-umbul. sesampai di toko stok bendera habis segala daya telah di coba tapi keberuntungan tidak memihak. akhirnya hanya saya yang tidak menaikkan bendera di hari kemerdekaan.

Bagi saya nasionalisme bisa dilihat dari seberapa usaha kita berbuat, ada orang meramaikan dengan melakukan kegiatan; lomba, bersih-bersih, ikut upacara, menaikkan bendera dan lain-lain. Semua itu membuktikan bahwa nasionalisme musti dirayakan dengan kegembiraan dalam kemerdekaan.

Walaupun saya tak menaikkan bendera bukan berarti saya tidak nasionalis. Saya turut merayakannya dengan menyayikan lagu-lagu perjuangan dalam rumah membuat semua menjadi  riuh dan membuat ruangan rumah yang tanpa perabot itu menggema. Suara memantul-mantul.

***
Kemerdekaan itu saya maknai sebagai proses masa silam yang kemudian dihidupkan kembali. Mengingat para pahlawan yang memberikan darah. Kemerdekaan bukan terberi (given) tetapi musti diperjuangkan. Dan pahlawan layak dikenang atas jasanya. Dan sebagai simbolisasi itu menaikkan bendera dan kegiatan-kegiatan kemerdekaan lainnya. 

Dan yang bisa saya lakukan adalah menyayikan lagu-lagu kemerdekaan saja walau (sangat disayangkan) tidak menaikkan bendera.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di halaman saya.

< > Home
emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.