Monday, October 24, 2011

Guru

Karena setiap orang adalah guru, maka saya pun menganggap Prof. J. Nasikun guru saya. Guru yang tidak saling mengenal-ia tidak mengenal saya, tapi saya mengenal dia lewat karyanya. saya pikir tidak penting, yang penting bagi saya adalah produksi pengetahuannya.

ketika kuliah S1, buku yang tidak terlalu tebal--Sistem Sosial--menjadi bacaan wajib dan mungkin sampai sekarang dalam kuliah Ilmu Budaya Dasar (ISBD) di Unhas dan mungkin di kampus-kampus lainnya. dan sekarang hadir di atas kursi roda dengan senyum segar. khas Jogja. bersahaja.

pagi itu, diruang University Club (UC) Bulaksumur tepat perayaan ulang tahunnya-70 dengan peluncuran buku sebagai persembahan. murid langsung, Dr. Andi Alfian Mallarangeng (Menpora), Prof. Heru Nugroho, Lambang Triyono, Arie Sujito, Najib Azca, PhD. dan kolega Prof. Ikhlasul Amal, Prof. Sunyoto Usman, Prof. Muchtar Masoed menyambut kedatangan salah satu begawan Sosiologi ini.

Bagi saya, buku yang saya baca beberapa tahun silam ternyata penulisya masih memancarkan aura. Terpancar semangat sebagai seorang guru besar. dia guru bagi semua orang. tak banyak kata sambutan, terbata-bata dalam menyebutkan tiap kalimat. tak berdaya melawan usia tapi semangatnya selalu hidup.

#Foto : Prof. Nasikun dan Mas Ary Dwipayana
##mendapat buku gratis dan bertemu orang-orang besar dalam bidang akademik menjadi berkah, sekali lagi. pagi kembali bersahabat.


University Club, Bulaksumur-Jogja 241011

2 comments:

  1. rasanya kadang seperti tak percaya ya kak..mengenal seseorang dari awal melalui tulisannya, lalu di suatu hari kemudian bertemu tanpa sengaja. Ada perasaan bahagia tersendiri? ^_^

    ReplyDelete
  2. iya juga dyah...smga kita smua yang menulis blog menghasilkan karya dalam bentuk buku...amin33x :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung di halaman saya.

< > Home
emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.