Monday, May 13, 2013

Langkah ke dua: Berburu beasiswa

Hari ini 13 Mei 2013 saya memulai kembali mimpi yang telah lama saya rajut: belajar ke luar negeri.

Dan saya pun kembali menghidupkan semangat belajar yang hampir habis itu. jika semasa kuliah semangat belajar tergolong tinggi tapi entah, beberapa bulan ini malas belajar yang apalagi berbau bahasa Inggris.

Kesalahan pertama: tidak terbiasa mendengar, membaca dan bercakap bahasa Inggris.

Singkat cerita, kesalahan pertama itu saya sadari dan mencoba bangkit dari kemalasan belajar bahasa inggris. Membuka website VOA, dan buku-buku teks Inggris kembali menemani keseharian saya. Kebiasaan yang pernah saya lakukan ketika kuliah di pascasarjana UGM Yogyakarta.
 
Setelah beberapa hari membaca, saya kemudian bercakap dengan adik ipar saya yang kebetulan sudah mahir, baik bercakap, menulis, dan membaca dalam bahasa Inggris. Dengan bekal nekat, yang tentu saja harus menghilangkan rasa malu sebagai seorang kakak ataupun yang lebih tua bertanya pada yang lebih muda. Sedikit info saja, adik ipar saya dia nilai skor Toefl mencapai 580. Berbeda dengan saja yang tidak cukup 500 (bisa dibayangkan dibawah nilai skor seperti itu).
 
Kesalahan kedua: penyakit intelektual yang telah merasa hebat dan lebih tua adalah : angkuh dan merasa hebat.
 
Adik ipar saya akhirnya mau meladeni saya, dengan kesabarannya ia menyimak dan memberikan masukan. Saya akhirnya menyadari betapa ‘hancurnya’ bahasa Inggris saya. But its okey, the show must go on (memakai istilah ini biar dibilang tidak hancur banget :D). adik ipar saya mengoreksi dan memberikan tips agar lebih cepat dalam meningkatkan belajar tanpa harus kursus (mengingat kursus Bahasa Inggris di Kendari mahal). Dia lantas menyarankan sering membaca berita BBC, the Jakarta Post dan mendengar berita luar negeri yang berbahasa inggris.
 
Dengan modal tablet Samsung Galaxy milik sang istri, saya pun mengunduh podcast BBC, VOA. Beberapa dari itu saya rasa cukup untuk bisa dijadikan acuan belajar. Langkah ini saya lakukan dari pengalaman belajar adik ipar saya. Katanya setelah lulus kuliah S1 di Semarang, bahasa Inggris yang ia tahu hanya “yes” dan “no”. Kita sudah pasti tahu dia sedang bercanda untuk membesarkan hati saya. Dia membutuhkan tiga bulan membaca tiap hari minimal dua artikel dan hasilnya? Poin 580.

Saat ini saya melatih diri dengan membaca satu artikel setiap hari dari BBC atau VOA dan akan saya lihat hasilnya satu, dua, tiga atau setahun lagi atau…

Selain itu untuk menambah semangat belajar keluar negeri tak lupa menyempatkan singgah di blog Bli  Made Andi Arsana: http://madeandi.com/ dan Kanda Yusran Darmawan: http://www.timur-angin.com/ dari mereka saya merawat mimpi keluar negeri.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung di halaman saya.

< > Home
emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.