Tuesday, December 6, 2011

Assyura

Saya mengenang asyyura ditengah dera sakit fisik. Ketika sebagian orang mencoba dekat dengan ritual puasa-saya tahu Assyura adalah hari baik.

Saya mencari kisah dengan membuka lembaran yang lain, saya mendapatkan pengantar Assyura yang sedikit itu menjelang tengah malam. Assyura menceritakan kisah lain yang menjelma sebagai tragedi di Padang Karbala, di mana Imam Husein bin Ali bin Abi Talib, cucu Rasulullah Saw, keluarga dan pengikutnya harus rela merenggang nyawa untuk sebuah keyakinan yang dianggapnya benar.

Malam yang pudar, kumandang takbir bergema di tengah padang pasir, gurun sahara telah siap mengadah ceceran darah para syuhada. Husein dan kafilahnya sadar mereka telah menuju kematian. Mengapa tak berpaling dan kembali?. Untuk sebuah yang dianggap benar, menoleh tak lagi punya tempat. Tak boleh berpaling.

Saya akhirnya harus melawan duka, walau membaca sepintas, karena asyura adalah hari baik. Hari untuk berpuasa. Tapi cerita di padang Karbala itu tak hilang begitu saja. membuat saya diam dalam takzim. Ketika Goenawan Mohammad mengisahkan perjalanan spritual di Damaskus beberapa tahun silam, ia berkisah ketika melangkah keluar, berjalan kembali ke lapangan terbuka di halaman dalam masjid, mendengar suara penziarah-penziarah Syiah meraungkan tangis, di dekat peninggalan Hussein yang gugur di Karbala berabad-abad yang lalu. Di tembok-tembok tinggi, masih tersisa bekas-bekas lukisan gaya Byzantium.

Saya kembali duduk dalam duka.

Saya ingin berpuasa Assyura untuk merayakan hari baik di bulan Muharram, tapi saya juga ingin mengenang tragedi di padang Karbala. Adakah pelajaran yang tersisa dalam peristiwa ini; kini dan nanti?

-------
cacatan : Assyura berisi suka cita juga air mata. Bulan itu sebagai bulan baik untuk berpuasa seperti pendahulu Muhammad, Musa Alaihissalam. Suatu ketika kaum Yahudi menjanawab pertanyaan Nabi Muahammad saw. mengapa berpuasa Muharram? Kaum Yahudi menjawab dengan takzim “...Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa Alaihissalam berpuasa pada hari ini (Muharram, pen).

2 comments:

  1. jadi kita berpihak kemana kak? hehe, kl saya InsyaAllah menjalani hari baik ini dengan berpuasa, semoga bernilai baik. Amin

    nice share...

    ReplyDelete
  2. sama syam dgn berpuasa tanpa lupa mengenang peristiwa karbala...

    slamat puasa muharram syam, smga berkah ALLAH slalu menyertai kt smua.amin

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung di halaman saya.

< > Home
emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.