Lama tak mengunjungi blog. Sebuah ruang yang sudah saya anggap sebagai taman air pengetahan itu. Ada rasa rindu yang membuncah untuk melihat taman itu. sebagai taman (saya anggap saja demikian) blog tempat saya menanam benih, menyiram dan merawat beraneka bunga. Tapi taman saya hanya bunga biasa yang tidak menyebarkan aroma sedap dan enak dipandang seperti melati, mawar, bougenville, anggrek dan bunga-bunga lainnya. Taman ilmu saya ini hanya berisi penghias taman saja, tidak ada yang spesial—anyelir, perdu dan ilalang juga kamboja saja sebagai pemanis agar tidak tampak gersang—untuk saya nikmati ketika pagi, sore ataupun malam. atau saat saya merindu.
Blog atau taman pengetahuan tempat saya menanam dan menyamai bibit pengetahuan ini, berharap kelak akan dibaca anak cucu saya. Saya tahu, saya tidak punya harta lebih selain pengetahuan yang bisa saya wariskan untuk generasi saya. Lagi pula teks akan abadi, verba vollen seperti ungkapan latin itu. Tekslah atau yang tertulislah yang mampu melintasi ruang dan waktu. Ia bisa melanglang jauh kemana-mana. Walau orang tahu, bahwa bukanlah teks yang semata-mata menjadi sumber pengetahuan. Ia tidak lepas juga dari segi kekurangan.
Harapan kemudian muncul ketika blog tempat mengisi ruang kosong menjadi teks yang dapat diwariskan. Sebagai suluh yang bisa meresap kedalam pori-pori. Paling tidak untuk diri saya dan orang terdekat saya. Menulis sejauh dan sebaik yang saya bisa lakukan. Syukur jika ada yang sudi untuk singgah, rehat sejenak di taman pengetahuan saya (lumbungpadi@blogspot.com).
Saya tahu, menulis di taman pengetahuan saya itu tidak ada kata final dan sempurna. Namun ada ruang kosong yang bisa setiap saat diisi. Bisa menyegarkan dan menggugah. Jika demikian bisa dilakukakan, betapa beruntungnya saya.
Sejarah saya memang harus saya tulis, seperti ungkapan Marx yang sering dikutip-kutip itu, manusia harus membuat sejarahnya sendiri. Saya ingin juga masuk dalam sejarah kehidupan generasi saya. Saya ingin dibaca dan membaca sejarah orang. Untuk kalangan sendiri itu sudah lebih dari cukup, tapi jika saya dibaca sebagai sejarah yang memberi manfaat banyak orang, itu bisa saja disebut SEJARAH LUAR BIASA.
Kenanglah, kenanglah, kenang sebagai sejarah.
Blog atau taman pengetahuan tempat saya menanam dan menyamai bibit pengetahuan ini, berharap kelak akan dibaca anak cucu saya. Saya tahu, saya tidak punya harta lebih selain pengetahuan yang bisa saya wariskan untuk generasi saya. Lagi pula teks akan abadi, verba vollen seperti ungkapan latin itu. Tekslah atau yang tertulislah yang mampu melintasi ruang dan waktu. Ia bisa melanglang jauh kemana-mana. Walau orang tahu, bahwa bukanlah teks yang semata-mata menjadi sumber pengetahuan. Ia tidak lepas juga dari segi kekurangan.
Harapan kemudian muncul ketika blog tempat mengisi ruang kosong menjadi teks yang dapat diwariskan. Sebagai suluh yang bisa meresap kedalam pori-pori. Paling tidak untuk diri saya dan orang terdekat saya. Menulis sejauh dan sebaik yang saya bisa lakukan. Syukur jika ada yang sudi untuk singgah, rehat sejenak di taman pengetahuan saya (lumbungpadi@blogspot.com).
***
Menulis serasa ada kebebasan yang saya dapatkan. Ketika saya rindu dengan tulisan-tulisan saya, membaca dengan seksama (terkadang dengan senyam-senyum sendiri). Saya membuka lembar demi lembar. Dengan seperti itu ada kedamaian lagi yang masuk dalam rongga dada yang haus ini.Saya tahu, menulis di taman pengetahuan saya itu tidak ada kata final dan sempurna. Namun ada ruang kosong yang bisa setiap saat diisi. Bisa menyegarkan dan menggugah. Jika demikian bisa dilakukakan, betapa beruntungnya saya.
Sejarah saya memang harus saya tulis, seperti ungkapan Marx yang sering dikutip-kutip itu, manusia harus membuat sejarahnya sendiri. Saya ingin juga masuk dalam sejarah kehidupan generasi saya. Saya ingin dibaca dan membaca sejarah orang. Untuk kalangan sendiri itu sudah lebih dari cukup, tapi jika saya dibaca sebagai sejarah yang memberi manfaat banyak orang, itu bisa saja disebut SEJARAH LUAR BIASA.
Kenanglah, kenanglah, kenang sebagai sejarah.
--diluar ruang 4x4, ricik hujan dan derikan kodok mengalun indah. kendari 070911
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung di halaman saya.