Friday, December 30, 2011

Berjalan Jauh

--berjalanlah, kemana kaki menuntunmu

Sahabatku, kami (saya dan teman kost) akan berjalan jauh ke sebuah tempat. Tentu saya akan merindukan kebersamaan di jejaring sosial dan para 'tukang' cerita di blog. Namun keinginan untuk berkunjung pada sebuah tempat di Malang Jawa Timur tak terbendung lagi. Apapun caranya, dan ternyata kesampaian. Tahukah tuan dan puan tempat itu? sebuah tempat yang terkenal dengan "pasir berbisik" nya. anda sudah bisa tebak. Ya, Gunung Bromo. Gunung suci yang namanya diambil dari Dewa utama Hindu itu: BRAHMA.

saya ingin mengajak kalian berjalan juga kesana atau jika tak bisa, berharap dalam perjalanan ini saya bertemu kalian dipertigaan, perempatan, persimpangan jalan atau di warung makan, baik yang saya kenal di facebook, kompasiana, blog dan jejaring lainnya. Tak susah mengenal kami. jika para sahabat melihat serombongan pejalan jauh membawa tas ransel, memakai celana puntung, celana karbol, sweater atau jaket mungkin itulah kami. sapalah kami dan kami akan senang sekali bertemu dan berkenal muka.

semoga disana ada sahabat yang sudi mengajak duduk di sawung atau beranda rumahnya sambil menyeruput teh dan menikmati singkong/pisang rebus diselingi cerita susul-menuyusul.

untuk saya, perjalanan ini adalah rangkaian fragmen jalan-jalan yang berisi petualangan dan ziarah. saya tahu, perjalanan ini memang terasa sulit namun bertemu dan bersama kalian bisa menjadi obat pelipur lara.

***
Saya ingat disebuah majalah basis mengutip Gabriel Marcel menyebut Homo Viator, manusia diperjalanan. kami seperti yang digambarkan itu, berjalan menuju gunung para Dewa. keep going, terus berjalan sampai menemukan padang pasir "berbisik" dan bertemu masyarakat Tengger.

sebagian orang selalu menghubungkan yang berjalan itu sebagai bagian dari ziarah, the Pilgrim. kata itu diambil dari bahasa latin peregrinus yang berarti kris-kras, silang menyilang melintas ladang dan daerah (basis,2007).

[toh, semua jalan pasti menuju Bromo].

walau kita bersilang jalan nanti, kita akan ketemu di padang "pasir berbisik" itu. kami menunggu disana, dan kesempatan kita bisa bertemu dengan orang-orang Tengger bertukar cerita.

tak hanya di Bromo, orang merayakan pergantian tahun masehi di tempat lain; mendaki puncak garuda di Merapi, juga mahameru di Semeru, ada yang melilih mal, ada yang mengurung diri di kamar, di pantai dan tempat-tempat lainnya.

Dan kami memilih Bromo, kami memilihnya karena penuh dengan daya pikat.

sampai disini untuk sementara sahabat, cerita ini akan berlanjut...saya juga menunggu cerita-cerita akhir kalender kalian.

Sayonara...

1 comment:

  1. Bromo kak?! Oh no..... pengennnn!

    Eh tapi apa nd papa yah musim ujan kyk gin :), well happy holiday kak.. dotunggu foto sm cetitanya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung di halaman saya.

< > Home
emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.